Wellcome to Hafshatuz Zikra Blog's

Rabu, 22 Juni 2011

Aku Ingin Emak masuk SYurga...


hiks....hiks......
kulihat emak terisak diatas tepi dipan dikamarnya, aku tak tau jelas apa gerangan yang membuatnya menangis sore ini. Kubiarkan dan aku berlalu nyelonong masuk ke kamarku, tentunya sambil berpikir "apa yang terjadi dengan emak?".


"kan sudah kusuruh bertahun tahun yang lalu, tapi kau tak pernah mau dengarkan...!!! lalu sekarang kemana akan kucari uang sebanyak itu......"
sambil duduk dan meremas remas kepalanya ayah sangat marah kulihat malam itu. dibawah pencahayaan remang-remang ruang tamu rumah kami, wajahnya terlihat sangat menakutkan. emosi yang memuncak, membakar dan memerah padam diwajahnya. lagi-lagi aku tergugu dibalik pintu kamarku, tak sadar telah ku gigit jemariku. ssttt......terasa sakit.

emak lagi-lagi kulihat terisak menangis, badannya yang kian hari semakin kurus terlihat begitu menyedihkan. aku semakin bingun, entah apa yang sedang terjadi beberapa hari belakangan. emak, bapak terlihat sedih dan panik.

dengan langkah yang terseret, kudekati mereka dengan pandangan penuh tanda tanya. semakin mendekati emak, kurasa aura sedih yang teramat dalam menusuk jauh kerelung hatiku. buliran air mata, satu persatu jatuh membasahi pipi. tak sadar, ternyata aku telah menangis.

"maaakkk.......napa??" hanya itu kata yang keluar dari mulutku. emak menatapku dengan pandangan sayu, dan kembali menunduk. isaknya semakin menjadi jadi setelah melihatku. aku semakin tak mengerti. kemudian ayah berlalu tanpa sepatah kata pun....emak kemudian merangkulku, begitu kuat......

"Ratri sayang emak ya......." perlahan emak bersuara. aku mengangguk.......

aku gadis kecil 14 tahun, namaku ratri kesuma. aku sudah tak bersekolah. entah kenapa semua orang sulit berbicara padaku, mungkin karna semua kata-kata yang keluar dari mulutku selalu terbata-bata dan gugu. aku mengalami hambatan perkembangan komunikasi, aku tidak bisu tapi perkataanku sulit dimengerti oleh orang lain. hanya emak dan bapak yang tau apa yang aku katakan. sejak setaun yang lalu aku benar-benar syok dan tidak mau sekolah lagi. semua teman dimanapun aku berada selalu mengolok olok dan memandang ku rendah. kadang mereka sering menirukan gaya bicaraku. ejekannya terasa begitu menyakitkan. lagian aku merasa sangat sulit untuk memahami pelajaran sekolah, walau sudah belajar sekeras apapun tetap saja aku tidak mengerti. hingga diumurku yang sudah 14 tahun aku masih duduk dikelas lima SD, aku sering tinggal kelas....tapi aku tau bahwa aku sangat sayang emak, sayang bapak.....

disatu tahun terakhir, aku tak tau kenapa emak terlihat begitu kurus dan pucat. sepertinya dia tidak sehat. emak jarang sekali bercerita padaku. hingga akhirnya kemaren, secara tidak sengaja kulihat emak dikamar. dari jauh tanpak emak berbaring sambil mempoles kan sesuatu kearah dada nya. aku tida berani mendekat kearah kamar.......

hari ini tante murni datang kerumah. dia membawakan martabak manis kesukaan ibu. tante murni datang dengan suaminya dan kedua anaknya. dia adalah satu-satunya saudara ibu. orang tua mereka sudah lama meninggal.

"ratri...kesini nak...duduk dekat tante" lagi-lagi aku heran kenapa semua orang terlihat sedih. begitu juga dengan tante murni. tante murni selalu membuatku tentram, jilbanya lebar dan membuat wajahnya menjadi menyenangkan.

"ratri....doakan ibu ya nak. semoga sehat dan masuk syurga......." tante mengelus rambutku perlahan. emak dan bapak kulihat tersenyum.

"mang mak napa nte?" sulit sekali bagiku menyampaikan apa yang ingin kutanyakan. pada hal sudah begitu banyak pertanyaan dibenakku. aku selalu heran melihat kondisi disekelilingku, semua sedih. tak tau kenapa....

"emak esok kerumah sakit, mau operasi.......doakan semoga lekas sehat ya....." senyum tante cukup melegakannku dan membuatku sedikit nyaman. aku hanya bisa mengangguk ngangguk.

"nte....sss urga indahh kan? imana biar mak mas suk ana nte?" pertanyaan nyeleneh yang terpaksa ku keluarkan.

tante murni tersenyum. "emak bisa masuk syurga dengan memiliki anak perempuan yang sholeh. ratri jadilah anak yang sholeh ya, juga agar doa-doa ratri buat emak diterima Allah....nah doakan agar emak masuk syurga...."

aku bengong. "nte...anak sholeh....ntu........" aku tak bisa melanjutkan pertanyaan. susah. ternyata tante murni mengetahui maksudku bahwa aku ingin tau anak yang sholeh itu seperti apa.

"anak perempuan yang sholehah itu menutup auratnya, memakai jilbab seperti tante murni......" tante murni memperlihatkan jilbabnya.
"anak perempuan yang sholeh itu menjaga sholat lima waktu, rajin mengaji dan berbakti kepada kedua orang tua. anak yang sholeh selalu mendoakan orang tuanya......"

aku mengangguk tanda mengerti. paman, emak dan bapak terlihat tersenyum melihat percakapan kami.

besoknya aku segera disuruh mandi sama bapak, disuruh pake baju yang rapi. katanya hari ini kami akan kerumah sakit, juga dengan tante murni satu-satunya keluarga yang kami punya. aku memakai baju terbaikku. aku ingat kata tante murni semalam, bahwa aku harus mendoakan ibu supaya sehat. hari ini ibu operasi. ibu kulihat keluar dari kamar, semakin pucat dan lebih kurus.

seharian sudah kami dirumah sakit. tante, bapak dan paman kulihat sangat cemas. tentunya mencemaskan emak. kata tante emak akan dioperasi, bagian dadanya. aku tak mengerti. wajah mereka terlihat kusut dan matanya agak cekung, sepertinya begitu lelah.

ini adalah hari ketiga sepulang dari rumah sakit. emak telah selesai dioperasi. emak tiba-tiba memanggilku untuk kekamarnya. dikamar itu kami hanya berdua. bapak ada urusan keluar, tante murni dari tadi pagi pulang sebentar kerumahnya, nanti malam balik lagi kesini. sepulang dari rumah sakit, aku jarang sekali bicara sama emak. aku sangat sedih liat emak terbaring tak berdaya. aku sayang emak.......

kupeluk emak, dan ku cium pipinya. "makkk.....tri cyang makk......tri doa ya, makk mcuk urga....." terbata-bata kusampaikan kalimat itu. entah kenapa, akhir akhir ini aku selalu menangis bila didekat emak. kesedihan mendalam yang kurasakan bila ada didekatnya.

"sayang....emak juga sayang sama kamu. sayaaang....sekali......" emak menyeka air matanya yang tak mau berhenti sejak tadi.

"ratri anak mak satu-satunya, jaga diri baik-baik ya sayang. baik-baik sama bapak, baik-baik sama tante murni.....mak senang, sekarang ratri sudah lebih mandiri. ratri sudah semakin pintar.........." suara mak terdengar begitu pelan. aku tau mak senang melihat perkembanganku. setahun terakhir aku tidak terlalu merepotkan mak lagi. aku sudah pandai mandi dan pake baju sendiri, begitu juga makan sendiri. bahkan aku sudah bisa bantu mak cuci piring dan menyapu rumah. mak senang.....

kupeluk mak, aku mengis tersedu dan mak pun terisak-isak. begitu menyedihkan dan entah apa yang membuat kami begitu bersedih.

"ratri sayang.......yuk pulang yuk........." kurasakan dekapan tante murni begitu hangat. bapak kulihat sudah melangkah duluan.langkahnya terlihat begitu berat. aku tau bapak merasakan kehilangan yang mendalam, sama dan mungkin melebihi rasa kehilanganku.

"maakk...tri ulang ya........" air mataku selalu saja mengalir. ku usap gundukan tanah kuning itu. aku tau bahwa emak tak kan pernah kembali menemui kami. menemui aku, bapak dan tante murni. aku tau bahwa mak telah pergi dan mak akan masuk syurga. aku akan mendoakannya, aku akan menjadi anak sholeh itu....

"makk...angan nangis ya....tri sslalu doakan makk....ya allah....msukkan mak ke urga ya lah....." rasanya tak inginku berajak dari tempat itu. aku ingin temani emakk.........


kini umurku sudah 23 tahun. aku sudah semakin tumbuh menjadi gadis yang dewasa. sejak kepergian emak, aku selalu dimotivasi tante murni untuk lebih mandiri dan juga sholehah. kini aku sudah tidak terlalu terbata-bata lagi dalam berbicara. tante murni melatih ku setiap hari agar sering berbicara, sejak kepergian emak. dulu waktu emak pergi, aku hanya bisa mencuci piring dan menyapu. tapi kini aku sudah pintar memasak. aku selalu bantu tante murni diwarung nasinya.

"tante....makasih ya atas semua" malam itu kupeluk tante. aku sangat menyayanginya, sejak kepergian emak, beliaulah emak ku yang baru. kini baru kumengerti apa yang membuat nyawa emak melayang. emak dulu mengidap kanker payudara stadium empat. kemarahan bapak waktu itu karena emak tidak mau berobat kedokter,padahal sudah lama bapak menyuruhnya. emak khawatir pengobatannya akan banyak menghabiskan biaya. emak memilih obat tradisional saja, mengingat pendapatan bapak yang juga seadanya. pada akhirnya kanker itu menggerogoti semua hingga ke paru-paru dan harus dioperasi. operasi itu sukses, tapi nyawa emak tetap melayang beberapa hari setelahnya. aku tau tuhan sayang sama emak, bapak dan aku. emak meninggalkanku disaat aku sudah mulai mandiri.

"tante...jilbabku cocok kan sama bajunya" aku berdiri dekat tante. kami ingin ke kondangan warga kampung.
"hmmmm...cocok sekali sayang. kamu terlihat cantik ratri........" lagi-lagi kulihat senyum tante murni yang begitu meyakinkan.

kepergian emak merobah ku 180 derjat. aku benar-benar ingin emak masuk syurga. kata tante emak akan masuk syurga dengan memiliki anak perempuan yang sholeh dan aku ingin emak masuk syurga. kini aku memakai jilbab lebar seperti halnya tante murni, aku sedikit sudah pintar mengaji. habis maghrib kami selalu tilawah bersama. tante mengajarkan banyak hal, aku selalu mengikuti pengajian satu kali dalam seminggu. hampir setiap malam, disepertiga malam didalam tahajudku aku selalu berdoa, "Ya allah, lindungilah emak. terimalah segala amal ibadahnya didunia dan masukkan lah ia ke jannahmu........"

aku yakin emak disana senang melihat perkembanganku yang sudah sangat jauh. kesabaran tante begitu berarti. bapak juga semakin sayang padaku, kini bapak memberiku adek kecil berusia dua tahun. bapak sudah menikah lagi 3 tahun setelah kepergian emak. aku mengizinkannya karena aku ingin bapak juga bahagia.

"emak........anakmu kini sudah dewasa. anakmu ingin menjadi anak yang shaleh. anakmu ingin engkau masuk syurga mak.....kita ketemu disanan nanti ya........" lirihku dalam hati. air mataku mengalir melihat foto emak. tante memelukku, ternyata dari tadi dia memperhatikanku.

"yuk kita ke kondangan........"



Batam, 22 Juni 2011
hafshatuz zikra





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hayo teman, kasih komentar kamu.....thanks before